NANGADHERO, FloresFiles.com — Maria Novelia Uta, bocah 12 tahun asal Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, ini mengisahkan tentang hidupnya setelah ditinggal mati kedua orang tuanya sejak 2 tahun lalu.
Novelia saat ini masih duduk di bangku SMP. Ia memiliki seorang adik bernama Prisilia Avia Kue berumur 9 tahun yang juga masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SDK Stella Maris Maropokot.
Setelah ditinggal mati kedua orang tuanya, Novelia dan adiknya kemudian diasuh oleh sang kakek, Siprianus Mawa.
Keseharian mereka diliputi dengan berbagai kekurangan. Untuk mencukupi kekurangan tersebut, kakek Siprianus maupun Novelia harus rela jadi kuli atau mencari kerjaan agar mendapat gaji dari tetangga seperti halnya kerja membersihkan rumput di sawah ataupun menanam padi.
Novelia menceritakan, ia dan adiknya hampir setiap hari berangkat ke sekolah dengan perut kosong lantaran tak memiliki uang untuk membeli beras.
Akibat dari keseringan menahan lapar, ia mengaku kerap mengalami sakit perut. Novelia juga mengaku, kalau ia dan adik serta kakeknya, hampir setiap hari mengkonsumsi daun singkong yang dipetik dari kebun tetangga sebagai pengganti nasi.
βSaya dengan adik kalau pagi ke sekolah tidak sarapan, kadang kalau sudah terlalu tahan lapar, perut saya sakit. Kami hanya bisa makan daun ubi sebagai ganti nasi. Kami tidak ada uang buat beli beras,β katanya
Tak hanya di urusan makanan, Novelia dan adiknya hingga kini belum memiliki baju seragam yayasan seperti yang dikenakan teman-teman sekolah mereka.
Alasan sehingga ia dan adiknya belum memiliki baju seragam yayasan tersebut lagi-lagi ialah karena tak memiliki cukup uang untuk membeli ke pihak sekolah.
βHarga seragam yayasan satunya seharga seratus enam puluh lima ribu, jadi kami dua itu jumlahnya tiga ratus tiga puluh ribu. Saya dengan adik sampai saat ini belum ada baju seragam yayasan seperti yang dipakai teman-teman saya,β ungkapnya.
Dengan kondisi yang serba kekurangan, Novelia pun berbesar hati menaruh harapannya kepada semua pihak, terutama kepada pemerintah, agar dapat memperhatikan dirinya dan adiknya, terutama berkaitan dengan urusan kebutuhan sekolah mereka.
(Udin)