Bupati Nagekeo Diduga Biang Keributan di Ruang DPRD

Suasana rapat paripurna perdana DPRD Nagekeo bersama Bupati Nagekeo (Foto: FF)

NAGEKEO, FloresFiles.com — Pernyataan Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, dalam misa perutusan yang menyebut 90 persen sudah bekerja untuk partai Perindo namun pada akhirnya Perindo memilih orang lain untuk diusung menjadi calon Bupati berbuntut panjang.

“Ketika Perindo sudah mulai begini-begini,” ungkap Simplisius sembari menggoyangkan telapak tangan, “Saya abaikan, saya ambil PAN Bapa Mama, ternyata benar Bapa Mama, 90 persen saya sudah kerjakan untuk Perindo, besok baca nama orang lain,” ucap
Simplisius dalam sambutannya.

Pernyataan inilah yang kemudian memantik keributan antara anggota DPRD Fraksi Perindo, Lukas Mbulang, dengan anggota DPRD Fraksi PDI P, Marselinus F. Ajo Bupu, dan anggota DPRD Fraksi PAN, Adimat Mane Tima, usai rapat Paripurna perdana DPRD, pada Kamis (06/03/2025).

Usai pidato perdana visi-misi Bupati, Lukas Mbulang kemudian menginterupsi pimpinan sidang yang juga adalah Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo, Safar Laga Rema. Lukas ingin meminta penjelasan lebih jauh kepada Bupati Simplisius Donatus atas pernyataan yang menyinggung partai Perindo.

Kendati sudah menjelaskan bahwa rapat paripurna tersebut hanya untuk mendengarkan pemaparan program kerja Pemerintah yang tertuang dalam visi-misi, akan tetapi Laga Rema mempersilakan Lukas Mbulang menyampaikan pendapatnya.

Belum selesai menjelaskan maksud dan tujuannya, Lukas Mbulang tiba-tiba dikejutkan dengan interupsi tandingan dari Marselinus F. Ajo Bupu yang sejurus langsung menyela. Kedua anggota DPRD ini pun kemudian dengan suara keras saling adu mulut. Kericuhan pun tak bisa dielakkan lagi. Keributan semakin memanas ketika Adimat Mane Tima ikut nimbrung.

Lukas Mbulang saat dikonfirmasi terkait insiden itu mengaku bahwa dirinya ingin klarifikasi pernyataan Bupati Simplisius melalui Ketua DPRD. “Saya tadi hanya mau tanya, apa bisa atau tidak, kita menyelesaikan langsung di ruang sidang, sehingga bisa selesai langsung, tidak membias,” ujarnya.

“Karena kita satu-kesatuan kita mitra dalam membangun Nagekeo, tidak ada gep-gepan antara kita. Saya kan baru tanya kepada pimpinan, bisa atau tidak, ini yang lain malah ribut gaduh,” ujar Lukas.

Lukas menyayangkan sikap Marselinus F. Ajo Bupu dan Adimat Mane Tima yang, kata Lukas, main nyalip macam sopir mikrolet. Seharusnya, menurut Lukas, mereka mendengarkan dulu pernyataan anggota DPRD yang lain karena hal dan kedudukan setiap anggota sama.

“Keributan tersebut terjadi karena ulah larangan dari anggota DPRD lainnya, potong, sifatnya melarang,” ujarnya.

Hingga berita ini terbit, polemik pernyataan Bupati maupun insiden di ruang paripurna belum ada penyelesaian jelas.

(FF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *