MBAY, FloresFile.com — Peristiwa kebakaran rumah dan mebel milik Mas Je yang terletak di Kampung Bago, Kelurahan Mbay I, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, beberapa pekan kalau diduga disebabkan oleh arus listrik.
Hal ini disampaikan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort (Kasat Reskrim Polres) Nagekeo, Iptu Rifa’i, saat diwawancarai media ini, di ruang kerjanya, pada Selasa (17/01/2023).
Iptu Rifa’i menyampaikan bahwa langkah-langkah untuk mengungkapkan penyebab kebakaran sudah dilakukan oleh Unit Indentifikasi Polres Nagekeo.
Dalam mengungkap penyebab kebakaran tersebut, Unit Identifikasi sudah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP), pengamanan di TKP, dan meminta informasi data terhadap orang yang ada di TKP, serta melakukan penyelidikan terhadap peristiwa kebakaran tersebut.
“Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Unit Identifikasi Polres Nagekeo, peristiwa kebakaran yang dialami Mas Je, faktor dugaan sementara disebabkan oleh arus listrik, yang di mana ditemukan satu titik pada mebel yang dimiliki sebuah stop-contact (papan terminal) 5 lubang yang cukup besar ditempelkan di sebuah kayu yang digunakan untuk kegiatan di mebel tersebut,” ungkapnya.
Iptu Rifa’i menambahkan, karena beban arus listrik yang cukup tinggi dan stop-contact yang digunakan tidak sesuai standar SNI, sehingga menyebabkan stop-contact tersebut meleleh karena panas dan menyebabkan kebakaran.
Hal ini, masih menurut Iptu Rifa’i, sesuai dengan keterangan yang disampaikan Mas Je kepada Unit Identifikasi Polres Nagekeo di TKP.
“Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh Unit Indentifikasi Polres Nagekeo di TKP dan berdasarkan keterangan Mas Je, Unit Identifikasi Polres Nagekeo menemukan kabel yang cukup besar 2 urat yang dipasang untuk menghubungkan arus listrik dari rumah induk ke mebel” urainya.
Untuk diketahui peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 Wita dan dalam peristiwa tersebut tidak memakan korban. Kerugian dalam peristiwa kebakaran rumah tinggal dan mebel yang dialami Mas Je sekitar ratusan juta hingga miliaran rupiah.
(Udin)