MBAY, FloresFile.com — Ketua Bhayangkari Nusa Tenggara Timur (NTT), Vera Johni Asadoma menggelar kegiatan tatap muka bersama Bhayangkari Cabang Nagekeo, di Aula Hotel Pepita, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, pada Senin (20/02/2023).
Dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, Vera Johni Asadoma menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini selain sebagai wadah bersilaturahmi juga sebagai fungsi kontrol sekaligus pembinaan unsur pemimpin di semua tingkat kepengurusan, untuk membangun komunikasi Bhayangkari di tingkat cabang dan untuk mengetahui keadaan maupun permasalahan yang mungkin terjadi pada anggota Bhayangkari di tingkat kepengurusan cabang.
“Ibu-ibu yang saya hormati, selain sebagai Bhayangkari, kita memiliki tugas yang sangat mulia sebagai istri pendamping suami, juga sebagai seorang ibu. Saat kita berperan sebagai istri maka kita harus bertanggung jawab mendampingi di mana pun suami bertugas, peran kita sebagai istri tidak boleh tergantikan oleh siapapun,” ungkapnya.
Selain itu, Vera Johni Asadoma menambahkan, Bhayangkari harus menjadi penyemangat ketika suami menghadapi masalah, baik dalam tugas maupun diluar tugas.
“Sebagai seorang ibu, kita selalu mengingat bahwa tugas ibu sangatlah mulia, menyiapkan masa depan, memperhatikan kesehatan, mental dan pendidikan anak-anak kita agar kelak menjadi generasi yang tangguh, cerdas, sehat dan membanggakan orang tua,” tandasnya.
Pada kesempatan itu juga, Vera Johni Asadoma menyampaikan, ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti oleh para Ibu Bhayangkari, antara lain:
- Meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan memperhatikan etika moral sebagai anggota Bhayangkari di mana pun ibu-ibu berada, agar selalu menjaga nama baik Bhayangkari dan institusi Polri.
- Dalam menjalankan roda organisasi diperlukan kerjasama yang baik dengan dilandasi rasa kekeluargaan, saling menyayangi dan menghormati. Menghargai dan menghormati pimpinan di mana pun suami ibu-ibu beraktivitas, begitu juga kepada sesama anggota Bhayangkari.
- Janganlah mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan berkembangnya berbagai macam isu. Percayalah kepada pimpinan karena seorang pemimpin adalah untuk mengayomi anggotanya.
- Tidak memamerkan segala bentuk gaya hidup mewah (hedon) dan lebih empati terhadap situasi lingkungan sekitar di tengah situasi yang serba sulit ini.
- Bijaklah dalam bermedia sosial, saring sebelum sharing segala sesuatu ke media sosial. Karena ucapan adalah cerminan diri.
- Jangan sampai lisan dan tingkah laku yang negatif berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga, organisasi bahkan institusi Polri. Jangan banyak menuntut kepada suami, apa pun yang diberikan oleh suami, hendaknya selalu disyukuri dan dikelola dengan sebaik-baiknya.
- Jika membantu suami untuk menambah penghasilan tidak perlu malu, yang penting pekerjaan atau usaha itu halal dan tidak merugikan orang lain.
- Meningkatkan kepedulian sosial sesama anggota Bhayangkari keluarga besar Polri, anak yatim Polri dan Dian Kemala.
- Diwajibkan kepada ketua dan seluruh pengurus cabang untuk cepat merespon kalau ada tugas dan tanggungjawab yang diberikan dari pengurus daerah maupun pengurus pusat.
(Udin)