NAGEKEO, FloresFiles.com — Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming, meninjau progres pembangunan proyek strategis Nasional (PSN) bendungan Lambo/Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Selasa (06/05/2025).
Menggunakan tiga unit helikopter jenis super puma, rombongan Wapres tiba di lokasi bendungan yang berada di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan ini sekitar pukul 14:20 WITA.
Kunjungan ke lokasi bendungan ini sebagai wujud Pemerintah Prabowo-Gibran mendorong peningkatan ketahanan pangan, energi dan ketahanan air di wilayah Provinsi NTT secara umum dan Kabupaten Nagekeo khususnya. Sebab, dalam Asta Cita, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan swasembada pangan, energi, dan air sebagai fondasi utama dalam membangun kemandirian bangsa. Guna merealisasikan agenda strategis tersebut, pemerintah terus memperkuat pembangunan infrastruktur pendukung di berbagai wilayah, termasuk kawasan timur Indonesia.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan bendungan tersebut berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan, baik dari segi waktu, kualitas, maupun manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. Pemerintah memandang bahwa proyek strategis ini memiliki peran penting dalam mendorong produktivitas sektor pertanian, menjamin pasokan air baku, serta membuka peluang pemanfaatan energi baru terbarukan.
Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya percepatan penyelesaian proyek Bendungan Lambo/Mbay agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir.
“Pembangunan bendungan ini tidak hanya berorientasi pada fungsi teknis, tetapi juga dapat dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal,” pinta Wapres.
Kemudian, Wapres Gibran mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan keberlanjutan proyek dan pemanfaatan optimal oleh masyarakat sekitar.
“Proyek strategis ini harus disertai dengan penguatan kapasitas petani, peningkatan layanan publik, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Wapres Gibran.

Direktur Bendungan dan Waduk Kementerian Pekerjaan Umum, Adenan Rasyid, menjelaskan bahwa pembangunan PSN bendungan Lambo/Mbay selaras dengan Asa Cita Pemerintah Pusat di bawah rezim Prabowo-Gibran yang meliputi swasembada pangan, energi dan ketahanan air.
“Tadi sudah kami sampaikan ke Mas Wapres bagaimana rencana aksi pengembangan Irigasi, peningkatan air baku, kemudian bagaimana potensi pengembangan PLTS, target kita di 2026 ini sudah fungsional,” Adenan.
Pembangunan Bendungan Lambo/Mbay sendiri merupakan salah satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025β2029. Proyek yang dimulai sejak September 2021 ini ditargetkan rampung pada tahun 2026, dan hingga awal Mei 2025, progres fisik telah mencapai 80,40 persen.
Adenan menjelaskan terkait pengembangan Irigasi pertanian ketika bendungan Lambo/Mbay telah berfungsi, nantinya akan terkoneksi dengan infrastruktur irigasi yang sudah ada sebelumnya yakni bendungan Soetami yang ada di Mbay.
“Air yang ada di bendungan hilir ini akan dialirkan ke sungai kemudian ditangkap dan ditampung di bendungan Soetami,” jelasnya.
Bendungan ini memiliki luas genangan sebesar 587,61 hektare dan Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 138,60 kmΒ², dengan kapasitas tampung normal sebesar 52,89 juta mΒ³. Proses pembangunan dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan dengan nilai kontrak total Rp1,47 triliun, bendungan ini diharapkan mampu menyuplai air irigasi seluas 6.240 hektare, menyediakan layanan air baku sebesar 205 liter/detik, mereduksi banjir di wilayah hilir seluas 3.200 hektare, serta mendukung potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 117,5 MW. Selain itu, bendungan ini juga dirancang sebagai destinasi wisata baru di Pulau Flores, khususnya di Kabupaten Nagekeo.
Terpantau mendampingi Wapres pada peninjauan ini, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Silitonga, Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nagekeo.
(FF)