Nagekeo, FloresFiles— Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Katholik Widya Mandira (Unwira) Kupang, menggagas pembentukan karang taruna di Desa Olaia, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Gagasan mendorong pembentukan organisasi Karang Taruna ini disampaikan saat mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintah melaksanakan program individu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di sela kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut.
Selama melaksanakan kegiatan KKN di sana mereka melihat bahwa situasi karang taruna yang vakum di desa Olaia bisa diaktifkan kembali melalui penguatan kapasitas kelembagaan karang taruna dan melakukan pelatihan kepemimpinan bagi karang taruna.
“Sehingga, ke depannya karang taruna Desa Olaia bisa berkolaborasi bersama Pemerintah Desa untuk ikut bersama mensejahterakan lingkungan desa dan masyarakat” ungkap Valerio Martinho Fernandes Costa salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintah.
Dalam rangka mendorong suksesnya pembentukan karang taruna, mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintah terlebih dahulu berkolaborasi bersama pemerintah desa melaksanakan sosialisasi peningkatan kapasitas kelembagaan karang taruna, manajemen dan kepemimpinan.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Olaia, Sekretaris Desa Olaia, Aparat Desa dan pemuda/i desa Olaia yang sangat antusias untuk menghadiri sosialisasi.
Pemerintah Desa Olaia menyambut baik gagasan yang diusulkan mahasiswa Unwira terkait pembentukan organisasi Karang Taruna. Kepala Desa Olaia Vitalis Mite Kota menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa KKN FISIP UNWIRA yang telah mengusulkan program ini.
“Ingin rasanya saya melihat organisasi karang taruna di desa kita ini aktif kembali. Setelah sekian lama vakum akhirnya hari ini kita mulai dari awal” ungkap Mite Kota.
“Mari kita bersama mengaktifkan lagi organisasi karang taruna di desa kita, sehingga kalian anak muda di Desa Olaia dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat kita”ajaknya.
Usai melaksanakan sosialisasi bersama dengan aparat Desa Olaia, mahasiswa Unika pun memfasilitasi pemilihan pengurus karang taruna yang baru dan telah terbentuk pengurus inti yang memuat ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Pengurus inti tersebut nantinya akan membentuk seksi-seksi sesuai kebutuhan dengan menganalisa potensi yang ada di desa Olaia.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan pemilihan pengurus karang taruna yang baru, diharapkan bisa menjadi pondasi dasar pemahaman organisasi dan kepengurusan Karang Taruna yang baru terbentuk.
“Pengurusan baru diharapkan dapat menciptakan program-program kerja yang relevan dengan kehidupan lingkungan dan masyarakat Desa Olaia” pesan mahasiswa.