Warga NTT Waspada Penipuan Online (Scam) Serta Iklan Lowongan Kerja Diluar Negeri

tobby-ndiwa

๐™พ๐š•๐šŽ๐š‘ : ๐šƒ๐š˜๐š‹๐š‹๐šข ๐™ฝ๐š๐š’๐š ๐šŠ, ๐š‚๐™ท
แด€แด…แด แดแด‹แด€แด›, สœแดœแดแด€s แด…แด˜แด˜ า“แดส€แดœแด แด˜แด‡แดแดœแด…แด€ ษดแด›แด›

Dunia dewasa ini dalam โ€˜genggaman tanganโ€™ hanya bermodal gadget yang menjadi alat komunikasi, segala hal dan peristiwa yang terjadi dibelahan bumi manapun dan kapanpun bisa diketahui penduduk bumi hanya dalam hitungan detik. Kemajuan teknologi informasi (TI) khususnya internet menjadi salah satu penemuan terhebat dalam peradaban manusia di era modern sejak memasuki abad milenium.

Manusia dimanjakan dengan hal-hal yang cenderung instan serta tidak banyak menguras fisik dan mental untuk mendapatkan informasi baik dalam kehidupan sosial maupun dalam aspek lain yang berikaitan dengan urusan akademis dikalangan pelajar dan mahasiswa. Mungkin saja toko buku dan perpustakaan mengalami penurunan drastis pengunjung yang berdampak kepada minat baca menjadi berkuarang, karena Google yang notabene sebagai mesin pencari terbesar dijagat maya menjadi sasaran manusia untuk mencaritau hal-hal yang dimaksud. Namun kemajuan teknologi informasi ini tentu ada baik dan buruknya (Pro dan Cons). Ini menjadi keprihatinan sekaligus menjadi โ€™warningโ€™ kepada kita semua khsusunya bagi meraka yang sangat bergantung kepada informasi melalui dunia digital (baca : Internet).

Dalam dunia kerja para calon tenaga kerja tak perlu lagi susah-susah membuat lamaran pekerjaan dengan mendatangi perusahan yang dituju atau tak perlu repot mengirim surat lamaran mengirim via kantor pos atau jasa pengirim lainnya. Cukup memiliki email pribadi maka anda bisa mengirim CV anda melalui alamat email perusahan yang dituju. Dari semua kemudahan itu memang sangat efisien dan ekonomis. Namun disisi lain, tidak sedikit dimanfaatkan orang-orang yang memanfatakan kelemahan informasi digital melalui sosial media dengan terus memakan korban, tertutama kepada mereka-meraka yang minim pengetahuan dan informasi yang terbatas.

Tidak itu saja, bahkan hampir setiap hari kepolisian sering menerima pengaduan para korban penipuan investasi secara online (scam) atau tawaran melalui kontak pribadi dengan berbagai iming-iming yang menjanjikan membuat calon korban terhipnotis, kemudian baru sadar setelah selesai mentransfer sejumlah dana ke rekening yang telah diarahakan oleh komplotan penipuan, dimana komplotan pelaku pasti langsung menonaktikan nomor kontaknya.

Pelaku penipuan melalui sosial media menyasar kepada siapa saja, namun kebanyakan korbanya adalah mereka-meraka yang bermukim di pedesaan, yang cenderung polos dan baru melek menggunakan perangkat gadget. Berdasarkan aduan dan informasi melalui media tak sedikit sudah cukup banyak warga Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban penipuan investasi tawaran secara random. Kebanyakan kelompok pelaku penipuan rata-rata mengaku dari perusahan tertentu, Bank, atau Provider dan lain-lain dengan berbagai modus, seolah si calon korban mendapatkan program hadiah undian. Memang cukup miris modus penipuan di era digital cukup merepotkan aparat kepolisian untuk menemukan para pelakunya.

Hal yang paling mengerikan akhir-akhir ini banyak munculnya informasi lowongan kerja diluar negeri terutama di berbagai platform social media untuk tujuan beberapa negara tetangga Asean dan Australia dengan iming-iming tawaran gaji besar. Dari beberapa modus para pelaku membuka lowongan pekerjaan mengaku sebagai perusahan penyalur tenaga kerja indonesia lengkap dengan nama perusahan namun setelah terjadi masalah ternyata agen yang merekrut calon tenaga kerja tidak resmi. Belum lama ini dalam pemberitaan di media nasional yang sempat viral, kita dikejutkan dimana 81 orang warga Bangka Belitung diduga sebagai korban Perdagangan Orang (human traficking) antar negara yang disekap di perbatasan Myanmar dan Thailand.

Justru kejadian yang dialami para korban pelakunya orang Indonesia bekerja sama dengan agen warga negara Malaysia, pada saat direkrut mereka dijanjikan bekerja di sektor formal. Ternyata sampai di negara tujuan mereka direkrut oleh mafia dan mempekerjakan mereka sebagai komplotan penipuan online dengan target sesuai keinginan jaringan mafia antar negara. Apabila mereka yang telah direkrut menolak, maka mereka akan disiksa bahkan diancam dibunuh.

Pentingnya Kesadaran Digital untuk Mencegah Kejahatan Siber

Sulitnya lapangan pekerjaan di sektor swasta, Nusa Tenggara Timur sangat rawan menjadi salah satu target perekrutan berbagai modus lowongan pekerjaan secara ilegal baik untuk dalam negeri sendiri, maupun disalurkan ke beberapa negara tetangga, terutama bagi mereka yang kurang baik secara ekonomi dengan tingkat pendidikan paspasan. Sebagai contoh dalam beberapa kasus yang diadvokasi DPP forum Pemuda NTT, banyak korban warga NTT terutama kaum perempuan, yang akhirnya diurus oleh Forum Pemuda NTT, bekerja sama dengan Kantor Badan Penghubung Nusa Tenggara Timur di Jakarta. Dimana sebagian dari mereka setelah bebas dari cengkraman mafia agen tenaga kerja tidak resmi, rekan-rekan Forum mencari pekrjaan buat mereka, sebagian lainya diurus proses pemulangan kembali ke kampung halaman masing-masing.

Tulisan ini adalah sebagai langakah antisipatif melihat fenomena semakin masifnya yang belakangan ini marakanya perkerutan tenaga kerja indonesia dengan tujuan negara Myanmar dan Kamboja, sehingga kejadian yang menimpa puluhan tenaga kerja warga warga Bangka Belitung yang disekap hampir 3 tahun dan dikendalikan mafia penipuan online antar negara, tidak terulang bagi warga Nusa Tenggara Timur yang mungkin saat ini pernah mendapat tawaran lowongan bekerja diluar negeri secara ilegal. Apalagi kedua negara yang disebutkan diatas merupakan negara rawan konflik politik, dimana hukum di negaranya sangat tidak stabil bahkan mungkin bisa dikendalikan para mafia. Sehingga apabila terjadi sesuatu yang menimpa warga negara indonesia, maka akan merugikan bagi pekerja ilegal itu sendiri.

Alangkah baiknya jangan menutup diri, bertanyalah kepada orang-orang yang lebih paham pada saat anda mendapat tawaran bekerja diluar NTT bahkan luar negeri. Sehingga keberadaan anda terpantau secara legal dalam bekerja nanti, lalu pada saatnya pulang kembali ke NTT dengan selamat sekaligus membawa secercah harapan untuk keluarga yang menanti. Dengan memperkuat literasi digital, pengguna internet akan lebih mudah terhindar dari kejahatan siber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *