MBAY, Floresfiles.com, – Puluhan hektar sawah di Tonggurambang,Kecamatan Aesesa,Kabupaten Nagekeo terancam tidak bisa dikelola akibat luapan Kali Aesesa. Banjir yang terjadi pada Selasa malam, 28 Januari 2025, menggenangi sawah-sawah di daerah tersebut, menyebabkan kerugian bagi petani setempat.
Menurut warga setempat, luapan Kali Aesesa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi beberapa minggu terakhir.
“Kami khawatir jika banjir ini terus berlanjut, sawah kami akan rusak dan tidak bisa dikelola lagi,” ungkap Saiful Dula kepada media ini, Rabu, 29 Januari 2025.
Sampai saat ini, sekitar 5 hektar sawah telah tergerus banjir, sementara 4 hektar sawah tidak bisa dikelola dan 16 hektar sawah terancam tidak bisa dikelola.
“Jika tidak ada perhatian khusus dari Pemda, maka sebagian petani yang ada di Desa Tonggurambang akan kehilangan lahan sawahnya,” lanjut Saiful.
Hasim Wungo, warga setempat lainnya, menyampaikan bahwa normalisasi Kali Aesesa merupakan jalan satu-satunya untuk menyelamatkan lahan petani yang ada di Desa Tonggurambang.
“Normalisasi Kali Aesesa sangat penting untuk mengatasi masalah luapan kali yang merugikan petani di desa Tonggurambang,” ujarnya.
Hasim juga menyatakan bahwa lokasi luapan Kali Aesesa di Tonggurambang telah ditinjau oleh Pemda dan DPRD Nagekeo. Namun, hingga saat ini belum ada solusi yang konkrit untuk mengatasi masalah tersebut.
Hasim berharap luapan Kali Aesesa yang terjadi di Desa Tonggurambang menjadi perhatian khusus Pemda Nagekeo.
“Harapan kami sebagai masyarakat, ini menjadi perhatian khusus Pemda Nagekeo dalam mengatasi masalah luapan Kali Aesesa yang merugikan petani di desa Tonggurambang,” harapnya.
Saat melakukan pantauan di lokasi, media melihat bahwa sebagian sawah telah terbentuk menjadi daerah aliran sungai (DAS) akibat luapan Kali Aesesa. Ini memicu kekhawatiran bahwa jika luapan tersebut terjadi lagi, maka aliran sungai baru dapat terbentuk dan mengancam puluhan hektar sawah. ( Udin )
